Selasa, 14 April 2009

 

dilema pabrik ban di Indonesia

Dilema Efisiensi Pabrik ban di Indonesia

Pabrik ban di Indonesia mengalami dilema yang berat untuk melakukan efisiensi produksinya mengingat begitu banyak yang terlibat didalamnya selain intern karyawan sendiri tak kalah banyaknya pihak external perusahaan,untuk intern karyawan perusahaan lebih mudah pengawasannya,diluar karyawan perusahaan sendiri yang lebih sulit pengawasannya,seperti pengolah limbah pabrik karet.

Pabrik ban di Indonesia seperti Brigestone,Firreli,Gajah Tunggal,Good Year,dll,perminggu limbah material produksinya seperti Ply cord,Grend tyre, Karet tread,Karet TA lembarannya,blader,dll tidak kurang dari 15.000 Kg,logikanya seminggu tiga kali keluar saja,sekali keluar minimal satu mobil cold diesel doble isinya tidak kurang 5.000 Kg itu minimalnya,limbah tersebut ada yang murni kerusakan alami ada juga yang hasil rekayasa oknum karyawan yang berkolusi dengan pengolah limbah pabrik ban.

Pengolah limbah pabrik ban sebenarnya siapa?Mitra pabrik ban yang mengelola sampah dari pabrik ban,mereka angkat apa saja sampah dari pabrikan seperti plastik,karton,kayu pallet,karet yang gagal,dll.ini yang dinamakan pengelola tingkat pertama,kebanyakan dari mereka tidak tahu cara pengelolaan karet- karet gagal dari pabrik Ban,biasanya mereka jual pemilik penggilingan karet Camel Back,karet Camel Back biasa digunakan untuk bahan Vulkanisir Ban,Sol sepatu,karet spart kendaraan,nelayan buat bikin jaring penangkap ikan,dll, ini yang disebut pengelola tingkat kedua.

Pengelola limbah karet untuk tingkat kedua biasanya hanya membutuhkan Ply Cord ( benang yang ada karetnya),Ply Steel( benang kawat yang ada kawatnya),Grend Tyre ( Kelotokan,istilah pasarnya),Karet Tread,Karet TA lembaran baik sintetis maupun alam.

Pengelolaan limbah pabrik ban menciptakan lapangan kerja yang tidak sedikit,sebagai gambaran untuk pengelola limbah ply cord,untuk 1.000 kg ply cord dibutukuhkan 100 orang penyosot,4 orang penjugil,penyosot kerjanya pencabuti benang yang menempel dikaret memisahkan benang dengan karetnya lazimnya penyosot diberi bahan tidak banyak perorang biasanya hanya dikasih 10 Kg,maksudnya supaya lebih cepat selesai pengerjaanya dengan melibatkan banyak orang ,Penjugil tugasnya mengatur ply cord dari pabrikkan biasanya ukuranya besar-besar diusahakan diuraikan kecil-kecil supaya penyosot mudah mengerjakannya,bisa dibayangkan bisa ribuan orang yang terlibat didalam pengelolaan ply cord,belum grend Tyre,ply kawat ,Blader,ban potong,karbon black sapuan,Bisa puluhan ribu tenaga kerja yang terserap.Disinilahlah letak Dilematisnya menyangkut banyak orang yang terlibat didalamnya,antara efisiensi dan penciptaan lapangan kerja.

Lantas solusi apa yang saling menguntungkan antara pabrikan dan pengolah limbah,ada baiknya semua limbah karet yang masih bisa digunakan dikembalikan ke pabrik dengan tehnis dibeli kembali sesuai harga pasar,dari ply cord menghasilkan karet sosotan istilah umumnya ,dari grend Tyre menghasilkan karet tread,ban potong bisa buat bahan bakar boiler bakar,dan sebagainya.

Selama ini karet sosotan dan karet tread dijual kepembuat karet Camel back untuk bahan vulkanisir ban,mereka lebih menyukai menggunakan bahan karet sosotan dan karet tread untuk membuat karet camelback nya,dibandingkan menggunakan karet murni dari bahan karet sheet,karet sintetis,karbon black murni dll,karena cost nya lebih murah dibanding menggunakan bahan baku murni,disamping murah cara pebuatan Camel back dari bahan limbah,tidak semua pembuat karet camel back bisa membuat dari bahan baku murni karena dibutuhkan keahlian khusus,kalau masih harus membuat karet murni mereka yang tidak mempunyai keahlian khusus peracikan bahan karet harus menggunakan jasa pembuat resep obat istilahnya, jadi lebih mahal costnya.Sekarang orang mau bikin karet camel back mudah tidak usah bingung beli mesin open mill,bikin pabrik,dll,Sekarang banyak perusahaan penyedia jasa giling karet,tidak usah repot-repot bawa bahan baku semua keperluan biasanya disediakan pemilik

Jasa giling,bisa lenggang kangkung pulang bawa barang karet yang diinginkan. Pabrik Ban yang ingin keterangan dan bukti-bukti dilapangan,dan tehnis lainnya silahkan hubungi kami di (0251)8320709,Hp 08176446850,e-mail: lili_amsali@yahoo.co.id atau http:\\www.manglili.blogspot.com


Komentar:
Salammm.... mang Lili...

Mang mau tanya kalo harga karet limbah sosotan berapa perkilonya?
 
Terima kasih atas Infonya... mang
 
Salam sukses untuk mang lili.
Semoga ALLAH selalu memberikan kesehatan untuk mang lili dan keluarga.
Maaf mang saya mohon petunjuk untuk penjualan karet sosotan ( yg sdh terpisah benang ) selama ini saya dapat harga Rp.16.500 per kg.
apakah ada tempat yg bisa membeli diatas harga itu mang ?
mohon petunjuk mang.
 
saya punya tred 30ton harga 15000/kg, kmna ya saya harus jual?
 
saya punya tred 30ton harga 15000/kg, kmna ya saya harus jual?
 
Mang mau tanya....kalau limbah tali solnya yg masih agak panjang panjang...kemana carinya ya...mksih...
 
Saya cari kawat hill bekas ban tapi yg bukan hasil bakaran, barangkali ada yg punya stok berapa ton pun siap sy angkut asal harga cocok untuk info hubungi 081389891589
 
Saya cari karet ban truck. hubung 085813393557
 
Saya cari benang nilon bekas sosostan ban hub 081326885567
 
saya butuh ban rijek dari pabrik hub tlp /wa 081390648858
 
Maaf mang lili.. Nomer HP dan email nya gak bisa di kontak.
 
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
 
Saya juga ada bang.. Barangkali abang mau beli punya kami..
WA +886981340914
Telp +6282330586954
 
Kami juga ada karet sosotan bang, barangkali abang mau membelinya..
Wa +886981340914
Telp +6282330586954
 
apakah ada yang jual karet Tread?
 
Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]